LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PENYULUHAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

    BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Penyuluhan berasal dari kata suluh, berarti  sesuatu yang dinyalakan, seperti lilin, obor yang sifatnya menerangi. Pada hakekatnya menerangi adalah sebuah usaha untuk mengubah sesuatu yang gelap menjadi terang. Usaha mengubah gelap menjadi terang, ketika dianalogikan dengan penyuluhan adalah usaha merubah perilaku individu atau kelompok masyarakat dari ‘kegelapan’ pengetahuan, menjadi pemahaman bagaimana melakukan partisipasi aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Usaha mengubah perilaku individu atau masyarakat luas dalam penyuluhan dilakukan dengan pola-pola komunikasi tertentu yang sifatnya mempengaruhi / influence, pola komunikasi demikian dikaterogikan dalam komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif pada hakekatnya mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orang lain melalui kegiatan komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal. Menurut ahli komunikasi K.Anderson, komunikasi persuasif didefinisikan sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan, sikap atau perilaku.
Pada saat kita memberikan penyuluhan, kita tidak hanya harus dapat berkomunikasi dengan baik saja, tetapi kita juga harus mempunyai perencanaan program penyuluhan agar penyuluhan yang ingin kita sampaikan sesuai dengan kebutuhan khalayak. Salah satu faktor keberhasilan dalam memberikan penyuluhan adalah dengan adanya proses atau tahapan-tahapan perencanaan program penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan khalayak. Oleh karena itu, sebagai seorang penyuluh sangat dibutuhkan membuat tahapan-tahapan atau proses penyuluhan sebelum terjun langsung ke lapangan.

1.2  Tujuan
Tujuan praktikum yaitu:
a.       Menganalisis karakteristik dan kondisi sosial masyarakat secara umum.
b.      Menggali informasi sebanyak-banyaknya baik kelebihan maupun kekurangan mengenai teknik-teknik penyusunan perencanaan mengenai program penyuluhan.
c.       Mengklasifikasikan model proses perumusan perencanaan program penyuluhan yang digunakan.
1.3  Manfaat
     Manfaat Praktikum yaitu:
a.       Untuk mengetahui karakteristik dan kondisi sosial masyarakat secara umum.
b.      Untuk mengetahui informasi yang sebanyak-banyaknya baik kelebihan maupun kekurangan mengenai teknik-teknik penyusunan perencanaan mengenai program penyuluhan
c.       Untuk mengetahui model proses perumusan perencanaan program penyuluhan yang digunakan 

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

 2.1. Definisi Penyuluhan Secara Umum
            Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan (Setiana. L. 2005). Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu bentuk pendidikan untuk orang dewasa. Dalam bukunya A.W. van den Ban dkk. (1999) dituliskan bahwa penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar.
2.2. Definisi Penyuluhan Berdasarkan  Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian , Perikanan dan Kehutanan ( SP3K)
Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses informasi informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
2.3. Definisi Penyuluhan menurut Ibrahim, et.al, 2003:1-2
Penyuluhan berasal dari kata “suluh” yang berarti “obor” atau “pelita” atau “yang memberi terang”. Dengan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengetahuan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi lebih tahu. Keterampilan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari yang tidak mampu menjadi mampu melakukan suatu pekerjaan yang bermanfaat. Sikap dikatakan meningkat, bila terjadi perubahandari yang tidak mau menjadi mau memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang diciptakan. (Source: Ibrahim, et.al, 2003:1-2).


BAB III
METODE PRAKTIK

3.1 Waktu dan Pelaksanaan Praktik
Waktu pelaksanaan praktek Manajemen Penyuluhan Pembangunan Pertanian yaitu pada tanggal 04 Oktober 2016, dimulai dari pukul 09.00 sampai selesai di DesaAlebo, Kecamatan Konda, ,Kabupaten Konawe Selatan.
3.2 Teknik Penentuan Responden
      Teknik penentuan Responden yang dilakukan adalah dengan cara memilih responden yang bertempat tinggal di Desa Alebo, juga yang menjadi binaan seorang penyuluh atau BP3K di Kec. Konda.
3.3 Variabel Yang Diamati
                Adapun yang menjadi sasaran kegiatan  dari praktikum ini yaitu Sasaran darikegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh seorang  penyuluh sampai sekarang  yaitu sasaran kegiatan pemberdayaan GAPOKTAN, yakni masyarakat sekitar DesaAlebo, dalam hal ini petani.
                Kegiatan yang dilakukan yaitu membina kelompok-kelompok tani guna untuk memfasilitasi dari kebutuhan masing-masing dari kelompok tani tersebut. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan tidak lain adalah guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar dan juga menambah kualitas hidup menuju yang lebih baik lagi.Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya pengadaan bibit dan pengadaan pupuk organik. Akan tetapi kegiatan pengadaan bibit dan pengadaan pupuk organik tidak terlakasana dengan baik selain itu pengadaan kedua program tersebut tidak lagi berjalan sampai sekarang .Di desa Alebo lebih di dominasi oleh lahan kering sehingga petani lebih banyak untuk menanam tanaman perkebunan, jagung, kacang tanah dan tanaman holtikultura diwaktu musim penghujan.
                Program yang di jalankan oleh penyuluh di Desa Alebo  sesuai dengan program nasional yang memiliki 9 (sembilan) indikator. Dari kesembilan indikator tersebut ada beberapa indikator yang di laksanakan yaitu:Penyuluhan untuk mensejahterahkan masyarakat, Meningkatkan pendapatan, Perkembangan atau peningkatan kualitas hidup masyarakat petani.Selain program nasional ada pula program yang rutin di laksanakan guna menyadarkan atau mengajak masyrakat untuk bertani. Untuk seminggu sekali penyuluh rutin mengadakan pertemuan antara berbagai kelompok tani dalam mengontrol masyarakat petani dengan progaram penyuluh yang sesuai dengan kegiatan petani.Penyuluh tidak semata-mata melaksanakan program begitu saja tetapi ada kerja sama oleh pemerintah provinsi ataupun pemerintah setempat. Di Desa Alebo ada 1 penyuluh, yakni penyuluh praktek lapangan, dan terdiri dari 7 kelompok tani.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

            Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metode:
  1. Metode wawancara, yaitu pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan para informan yang terdiri dari masyarakat tani itu sendiri dankepalaDesa Alebo Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan.
  2. Metode kuisioner, yaitu pengumpulan data melaluimemberikan pertanyaan langsung kepada informan yang terdiri dari masyarakat petani itu sendiri dan kepala  Desa Alebo Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan.

3.5 Analisis Data
                Dari hasil data yang kami perolehdianalisisbahwa di Desa Alebo hanya terdapat 1 (satu) orang penyuluh saja,kegiatan penyuluhan di DesaAlebo initidak terlalu sulit, karena mayarakat petani sudah memiliki pemahaman dalam hal bertani.  Di Desa Alebo terdapat banyak lokasi lahan penanaman palawija, lahan perkebunan dan tanaman holtikultura diwaktu penghujan, jadi penyuluh di Desa Alebo hanya memberikan sedikit arahan atau petunjuk tentang pertanian, misalnya pada saat turun di lapangan hanya mengawasi atau mengontrol kegiatan tersebut. Namun yang menjadi kendala atau masalah yang dirasakan petani yaitu tidak adanya subsidi bibit dan pupuk serta masalah pengairan lahan perkebunan diwaktu musim kemarau. Masyarakat petani mengadakan bibit dan pupuk dengan membeli di pasar-pasar terdekat itu pun belum menjamin mutu dan kualitasnya. padahal yang menjadi program sasaran dari penyuluh yaitu progaram GAPOKTAN , program pemberdayaan masyrakat petani, program pengadaan bibit dan pengadaan pupuk organik. Sasaran darikegiatan penyuluhan yang dilakukanolehseorang penyuluhyaitu masyarakat sekitarDesaAlebo itu sendiri, dalam hal ini petani.
                Kegiatan yang dilakukan yaitu membina kelompok-kelompok tani guna untuk memfasilitasi dari kebutuhan masing-masing dari kelompok tani tersebut. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan tidak lain adalah guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar dan juga menambah kualitas hidup menuju yang lebih baik lagi.Program yang di jalankan oleh penyuluh di Desa Alebo sesuai dengan program nasional yang memiliki 9 (sembilan) indikator. Dari kesembilan indikator tersebut ada beberapa indikator yang di laksanakan yaitu:Penyuluh untuk mensejahterahkan masyarakat, Meningkatkan pendapatan, Perkembangan atau peningkatan kualitas hidup masyarakat petani. Sedangkan untuk metode penyuluhan yang digunakan adalah menggunakan metode PPL.
                Menurut kami metodesangat tepatdigunakankarenadengan adanya metode tersebut masyarakat petani bisa langsung turun langsung lapangan dengan adanya binaan dari seorang penyuluh ataupun PPL. Namun program yang dilaksanakan tidak sesuai dengan apa yang direncanakan.Penyuluh tidak semata-mata melaksanakan program begitu saja tetapi ada kerja sama oleh pemerintah provinsi ataupun pemerintah setempat. Di Desa Alebo ada 1 penyuluh, yakni penyuluh praktek lapangan, dan terdiri dari 7 kelompok tani.
            Menurut keterangan dari masyarakat yang ada di Desa Alebo Kec. Konda, bahwa metode penyuluhan yang digunakan adalah menggunakan metode pendekatan secara individual. Beliau bertutur bahwa dengan cara face to face penyuluh dapat bertatap muka secara langsung dengan para petani dan juga dapat menjalin silaturrahim guna dapat mengambil hati para petani juga. Beliau juga mengatakan bahwa jika menggunakan pendekatan dengan  metode kelompok dan massal kurang efektif karena yang menjadi persoalan adalah waktu. Karena para petani sibuk akan pekerjaannya masing-masing sehingga petani harus berpikir dua kali untuk mempertimbangkan apakah akan mengikuti atau tidak

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktik
 4.1.1 Gambaran Umum Desa Alebo
Ø  Topografi
Letak dan batas wilayah
         Luas Desa Alebo 328 ha Desa Alebo berada 5 km dari ibu kota Kecamatan Konda.
Batas wilayah
- Sebelah utara berbatasan dengan desa Moronge
- Sebelah selatan dan barat berbatasan dengan hutan lindung
- Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Konda
Ø  Keadaan Agroklimat
Keadaan tanah/iklim
         Keadaan iklim di wilayah desa Alebo memiliki dua musim yaitu musim penghujan yakni bulan januari sampai dengan juni dan musim kemarau pada bulan juli sampai desember dengan suhu 24-30 c. Keadan curah hujan tidak merata antara desa yang satu dengan desa yang lainnya, hal ini menimbulkan daerah basa dan daerah kering.
Ø  Keadaan wilayah
         Sumber daya alam pada desa ini sangant potensial untuk mengembangkan komoditas sektor pertanian dalam arti luas, kebun, dan ternak.
      4.1.2 Karakteristik Responden
1.      Nama responden yang kami wawancarai adalah Bapak Fadli yang berusia 55 tahun dan mempunyai istri yang bernama Muslihati yang berusia 45 tahun, beliau memiliki 2 orang anak. sejak 30 tahun yang lalu beliau  sudah memulai bertani, selain bertani beliau juga memiki hewan ternak berupa sapi, disela waktu kosongnya pak fadli biasanya mencari rumput untuk hewan ternaknya di sekitar ranomeeto bahkan sampai ke wolasi. Tanaman yaang di budidayakan pak fadli yaitu tanaman jagung, hasil panen yang biasa di dapatkan dalam ¼ ha bisa mencapai 4 juta sekali panen untuk komoditi jagung yang di jual ke tengkulak. Kendala yang biasa bapak fadli rasakan yaitu kurangnya pengairan pada saat musim kemarau.
2.      Nama responden kami yang kami wawancarai adalah bapak eman merupakan bapak dari 3 anak yang memeliki istri yang bernama sumalini. Keluarga mereka adalah penduduk transmigrasi dari jawa, beliau telah menetap di desa alebo sejak tahun 70-an , pekerjaan utama beliau yaitu sebagai petani padi sawah. Dari penghasilannya sebagai petani padi sawah beliau harus menghidupi ketiga buah hatinya yang sebagian masih bersekolah. Walaupun bapak eman hanya lulusan smp, pak eman tetap mengutamakan pendidikan bagi anak-anaknya.  Anak pertama pak eman berumur 23 tahun dan telah menyelesaikan studinya di kampus avicena , anak kedua  beliau masih duduk di bangku smp, dan anak terakhir masih duduk di bangku sd.   
3.      Nama responden kami selanjutnya yaitu bapak amir, yang bersuku muna, beliau berumur 47 tahun dan memiliki istri yang bernama nurmiati yang berusia 40 tahun dan pendidikan terakhir yaitu sma. pekerjaan utama beliau adalah petani sawah yang memiliki lahan sawah 2 ha. beliau memulai bertani sejak tahun 90-an. Dan memiliki 3 buah hati, dan dari hasil bertani itulah beliau menghidupi anggota keluarganya. Selain itu beliau juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai tukang batu.
4.      Nama responden kami yaitu bapak ibrahim, berusia 50 tahun yang memiliki istri yang bernama yusnarsih yang berusia 47 tahun yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga , dan bapak Ibrahim sebagai petani padi sawah , yang telah bertani sekitar 30 tahun. Pendidikan terakhir beliau adalah sma.  Dalam rumah tanggannya beliau di karuniai 2 buah hati yang keduanya masih duduk di bangku sma.


4.2 Pembahasan
      4.2.1 Karakteristik dan kondisi sosial masyarakat secara umum
Kondisi sosial Secara umum, dalam kehidupan masyarakat di Desa alebo adalah :
1.      Sistem kehidupan yang ada pada umumnya berkelompok dan dasar kekeluargaan,Masyarakat bersifat homogen (seragam), sepertidalam hal mata pencaharian, agama, tata pengaturan sosial, dan adat istiadat.    Hubungan antar warga desa terjalin lebih mendalam dan erat bila di bandingkan dengan hubungan mereka dengan masyarakat lainnya diluar batas wilayah desanya.  Mata pencaharian utama penduduk umumnya adalah bertani..         Kehidupan di desa lebih menekankan anggota keluarga sebagai unit ekonomi. Artinya semua anggota keluarga turut bersama terlibat dalam kegiatan mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga.Kontrol social ditentukan oleh nilai moral dan hukum yang ada,    Penduduk desa kebanyakan berpendidikan rendah.

               
4.2.2 Teknik-teknik penyusunan perencanaan program penyuluhan
            Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian , Perikanan dan Kehutanan ( SP3K ) pada Bab VII Pasal 23 menyebutkan bahwa Perencanaan Program Penyuluhan dimaksudkan untuk memberikan arah, pedoman, dan alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan . Perencanaan Program Penyuluhan terdiri atas program penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, program  penyuluhan kecamatan, program penyuluhan kabupaten/kota, program penyuluhan provinsi, dan program penyuluhan nasional, yang disusun dengan memperhatikan keterpaduan, dan kesinergian program pada setiap tingkatan sebagaimana tersebut diatas. Sedangkan keterpaduan dimaksudkan bahwa perencanaan program penyuluhan pertanian disusun dengan memperhatikan program penyuluhan tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi dan tingkat nasional, kalau kesinergian dimaksudkan bahwa perencanaan program penyuluhan pertanian pada tiap tingkatan mempunyai hubungan yang bersifat saling mendukung, sehingga semua program penyuluhan pertanian selaras dan tidak bertentangan antara program penyuluhan pertanian dalam berbagai tingkatan.Program penyuluhan disusun setiap tahun yang memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran masing-masing tingkatan yang mencakup pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya sebagai dasar pelaksanaan penyuluhan yang dalam implementasinya harus terukur, realistis, bermanfaat, dan dapat dilaksanakan serta dilakukan secara partisipatif, terpadu, transparan, demokratis dan bertanggunggugat.
            Keputusan yang diambil pada perencanaan program harus mengandung
pengetahuan yang tepat di masa yang akan datang. Hal inilah yang membedakan
perencanaan dengan peramalan. Perencanaan harus dapat mengukur hasil-hasil
yang dicapai berdasarkan pengetahuan yang tepat tentang kondisi masyarakat.
Oleh karenanya beberapa pokok pikiran yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan program penyuluhan:                                                                             
1.      Merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Rangkaian pengambilan keputusandalam perencanaan program tidak pernah berhenti sampai tercapainya tujuan(kebutuhan, keinginan, minat) yang dikehendaki.
2.      Proses pengambilan keputusan tersebut berdasarkan fakta dan sumber daya yang ada.
      3.   Dirumuskan secara bersama oleh penyuluh dengan masyarakat sasarannya,
dengan didukung oleh para spesialis, praktisi dan penentu kebijaksanaan.
4.   Meliputi perumusan tentang: keadaan, masalah, tujuan, dan cara pencapaian tujuan, yang dinyatakan secara tertulis.
      5.   Harus mencerminkan perubahan ke arah kemajuan
            Namun dalam implementasinya selama ini masih menghadapi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan programa penyuluhan pertanian, yang antara lain sebagai berikut:
1.      Belum terlasananya perencanaan programa penyuluhan pertanian di desa Alebo.
2.      Program penyuluhan pertanian kurang mendapat dukungan dari dinas/instansi        Terkait.
3.      Penyusunan program penyuluhan pertanian masih didominasi oleh        penyuluh/petugas (kurang partisipatif)
4.      Penyusunan program penyuluhan belum sepenuhnya mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian nomor :25/Permentan/OT.140/5/2009 tentang Pedoman       Penyusunan Program Penyuluhan Pertanian.
Di lain pihak dengan berlakunya Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, maka melalui penyusunan program penyuluhan pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian spesifik lokalita yang strategis dan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani sehingga tercapai apa yang kita inginkan bersama yaitu meningkatnya kesejahteraan petani


      4.2.3 Model proses perumusan perencanaan program penyuluhan
           
     Ada beberapa model proses penyusunan program penyuluhan yang digunakan, yaitu :
1.      Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan berupa model instruksional yang memuat komponen-komponen situasi, masalah, tujuan, dan cara untuk mencapai tujuan (S-M-T-C).Secara rinci model proses penyusunan program penyuluhan ini menggambarkan kegiatan penyuluhan, yaitu perumusan keadaan dan masalahnya, pemecahan masalah dan tujuan, perencanaan pendidikan, Evaluasi dan rekomendasi.
             Mengutip dari model pross penyusunan program penyuluhan, lima langkah dalam proses perencanaan program penyuluhan itu dapat diuraikan sebagai berikut:


a)      Perumusan keadaan dan masalahnya.
            Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap situasi. Untuk itu diperlukan fakta-fakta yang menyangkut seluruh aspek dari situasi dalam jumlah yang besar. lnformasi yang diperlukan adalah berkaitan dengan sasaran penyuluhan seperti minat, pendidikan, kebutuhan, adat-istiadat, kebiasaan dan tradisinya. Kemudian diperlukan pula fakta mengenai situasi fisik seperti keadaan tanah, tipe usahatani, pemasaran, skala usahatani, pola tanah, kondisi rumah, pelayanan masyarakat, dan saluran komunikasi.
b)      Pemecahan masalah dan tujuan.
            Pada tahap kedua ini, pemecahan masalah dan perumusan tujuan ditetapkan. Untuk kepentingan psikologis sasaran penyuluhan itu harus dilibatkan dalam penetapan tujuan dan sasaran penyuluhan. Sasaran dalam perencanaan penyuluhan paling tidak harus mengkondisikan perubahan perilaku orang sebagaimana keluaran sosial maupun ekonoini yang diinginkan.
c)      Perencanaan pendidikan.
            Pada tahap yang ketiga ini merupakan tahap mengajar yang meliputi, Mated yang perlu diajarkan dan cara yang harus dilakukan untuk mengajar.
d)     Evaluasi.
            Tahap keempat ini adalah mengevaluasi tindakan mengajar tersebut. Hal ini juga akan menjadi ujian mengenai cara yang secara akurat dan jelas tujuan dipilih dan dikondisikan. Perencanaan untuk evaluasi perlu dibangun menjadi perencanaan kerja selama tahap-tahap sebelumnya. Perbedaan dibuat antara prestasi yang hanya dicatat saja dan perbandingan hasil dengan tujuan asli. Proses evaluasi dapat dilakukan secara sederhana dan informal atau dapat pula secara formal dan kompleks.
e)      Rekonsiderasi.
            Tahap kelima adalah mempertimbangkan perencanaan penyuluhan setelah evaluasi dilakukan. Tahap ini memuat suatu tinjauan upaya-upaya yang dilakukan sebelumnya dan hasil-hasil yang menampakkan situasi baru. Apabila situasi baru menunjukkan kebutuhan akan kegiatan lebih lanjut, selanjutnya proses keseluruhan akan dimulai lagi dengan tujuan baru maupun tujuan yang dimodifikasi, maka proses tersebut akan bersambung.
2.      Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan berdasarkan kegiatan penyuluhan sebagai suatu siklus yang terdiri atas tujuh tahapan, yaitu (1) analisis situasi, (2) organisasi perencanaan, (3) proses perencanaan program, (4) program yang telah direncanakan, (5) rencana kerja, (6) pelaksanaan rencana kerja, dan (7) evaluasi.
3.      Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan berdasarkan atas kenyataan yang terjadi di lapangan. Terdiri atas sembilan tahapan, yaitu (1) survai, (2) analisis situasi, (3) identifikasi masalah, (4) penetapan aUfirnatif pemecahan masalah, (5) penentuan tujuan dan ruang lingkup peTmasalahan, (6) penyusunan rencana kerja, (7) pelaksanaan rencana kerja, (8) evaluasi, dan (9) rekonsiderasi.
4.      Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan beerdasarkan tahapan kegiatan yang berupa suatu siklus. Lima tahapan ini adalah (1) 'dentifikasi masalah, (2) penentuan tujuan, (3) pe-ngembangan rencana kerja, (4) penetapan rencana kerja, dan (5) penentuan kemajuan.
5.      Model Proses Penyusunan Program Penyuluhan berdasarkan area kegiatan
             Model ini dibedakan ke dalam dua area kegiatan, yaitu area perencanaan program, yang terdiri atas empat tahap kegiatan, yakni (1) pengumpulan fakta, (2) analisis situasi, (3) identifikasi masalah, dan (4) penetapan tujuan. Dalam pada itu area pelaksanaan program, meliputi (5) penyusunan rencana kerja, (6) pelaksanaan rencana kerja, dan (7) .penentuan kemajuan. Kegiatan (8) rekonsiderasi merupakan tahap antara yang menghubungkan area kegiatan perencanaan dan area kegiatan pelaksanaan program.


BAB V
 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Potensi pertanian di desa alebo yang cukup besar dapat berkembang apabila di tunjang dengan program dan metode penyuluhan yang tepat dan sesuai bagi kebutuhan masyarakat, dan masalah-masalah yang di hadapi harus di carikan jalan kelurnya.
Saran
            Saran kepada pemerintah agar permasalahan seperti distribusi pupuk yang tidak ada, bendungan yang belum permanen, dan penyedian varietas benih unggul segera di carikan solusi sehingga produktitas juga jadi maksimal.
Kami sangat membutuhkan Saran dan Kritik dari teman-teman dalam hal kesempurnaan laporan ini yang dapat bermanfaat bagi kita semua dimasa sekarang dan akan datang.

DAFTAR PUSTAKA


Rejeki, Ninik Sri. 1998. PerencanaanProgram Penyuluhan :TeoridanPraktek.         Yogyakarta :UniversitasAtma Jaya.
Mardikanto, Totok. 1992. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta:
            Universitas Sebelas Maret.
Slamet, Margono. 1978. Kumpulan Bacaan Penyuluhan Pertanian Bogor. Institut
            Pertanian Bogor.
Suriatna, S. 1973. Membina Penyuluhan Pertanian. NAEP. Departemen Pertanian.             Jakarta.
Asngari, P. 2005. Perencanaan Program Penyuluhan. IPB.
Departemen Pertaniaan. 2003. Metode Penyuluhan Pertanian. Pusluhtan.
Permentan Nomor 52 tentang Metode Penyuluhan Pertanian tahun 2010 Maret.
Slamet, Margono. 1978. Kumpulan Bacaan Penyuluhan Pertanian Bogor. Institut
            Pertanian Bogor.
Suriatna, S. 1973. Membina Penyuluhan Pertanian. NAEP. Departemen Pertanian.             Jakarta.
Asngari, P. 2005. Perencanaan Program Penyuluhan. IPB.
Departemen Pertaniaan. 2003. Metode Penyuluhan Pertanian. Pusluhtan.
Permentan Nomor 52 tentang Metode Penyuluhan Pertanian tahun 2010.










  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar