BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kacang tanah dengan nama ilmiah Arachis hypogaea merupakan
tanaman polong-polongan yang termasuk anggota family Fabaceae. Kacang tanah ini
mengandung zat-zat yang penting bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kacang
tanah juga merupakan kacang-kacangan terpenting setelah kedelai. Kacang tanah
kaya akan lemak; protein yang tinggi bahkan jauh lebih tinggi dari protein pada
daging, telur dan kacang soya; zat besi; vitamin E; vitamin B kompleks; vitamin
A dan K; fosforus; lesitin, kolin dan kalsium.
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia,
namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau
subtropis Masuknya kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan
karena dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol,Cina,atau Portugis sewaktu
melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597 Pada tahun
1863 Holle memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer
memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir Republik Rakyat Cina dan India kini
merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.
Di Indonesia, kacang tanah merupakan tanaman yang paling
banyak ditanam setelah padi, jagung dan kacang kedelai. Budidaya kacang tanah (Arachis
hypogaea) biasanya diaplikasikan sebagai tanaman sela ataupun tumpang
sari.
Budidaya kacang tanah cocok di daerah dengan curah hujan
sedang. Curah hujan yang terlalu tinggi menyebabkan bunga sulit diserbuki dan
zona perakaran terlalu lembab sehingga menyuburkan pertumbuhan jamur dan
penyakit yang menyerang buah. Penyinaran matahari penuh dibutuhkan saat
perkembangan daun dan pembesaran buah. Budidaya kacang tanah idealnya berada di
ketinggian 50-500 meter dari permukaan laut. Namun, tanaman ini bisa
beradaptasi hingga ketinggian 1500 meter.
1.2 Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
penyiapan lahan untuk kacang tanah?
b.
Bagaimana pemilihan benih kacang tanah?
c. Bagaimana
pengolahan tanah dalam budidaya kacang tanah organik
d. Apa saja hama dan penyakit pada kacang tanah?
e. Bagaimana
perawatan dan pemupukan kacang tanah?
f. Bagaimana
panen budidaya kacang tanah?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui cara penyiapan
lahan untuk kacang tanah
b. Untuk mengetahui cara pemilihan
benih kacang tanah
c. Untuk mengetahui cara pengolahan
tanah dalam budidaya kacang tanah organik
d. Untuk mengetahui jenis hama dan penyakit pada kacang tanah
e. Untuk mengetahui cara perawatan
dan pemupukan kacang tanah
f. Untuk mengetahui panen
budidaya kacang tanah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kacang Tanah
Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan dari family
fabiodeae yang juga merupakan tanaman penting dari keluarga polong-polongan
kedua setelah tanaman kedelai. Kacang tanah merupakan salah satu tanaman tropic
yang tumbuh secara perdu yang memiliki tinggi 30 – 50 cm dan tanaman yang
mengeluarkan daun yang kecil. Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa
semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia.
Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika).
Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa.
Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa
oleh pedagang Cina dan Portugis (Batavia Reloed, 2012).
Kacang tanah memiliki beberapa manfaat yang paling banyak
kacang tanah digunakan sebagai bahan makanan oleh masyarakat tetapi begitu
banyaknya konsumsi kacang tanah di dalam masyarakat kurang dapat memenuhi
konsumsi kacang tanah sehingga produksi kacang tanah mengalami penurunan selain
memiliki kebutuhan yang banyak. Kacang tanah sebagai bahan makanan yang paling
banyak digunakan oleh bahan baku industry yang diubah dengan bentuk lain
seperti kacang atom, rempeyek, manisan dan lain-lain (Pitojo, 2005). Selain
itu, sisa hasil kacang tanah yang tidak dipakai dapat digunakan sebagai makanan
ternak sehingga seluruh bagian dari kacang tanah dapat digunakan sebagai bahan
baku makanan industri maupun pakan ternak.
Peninggkatan produksi kacang tanah dilakukan dengan berbagai
cara seperti perluasan penanaman kacang tanah sehingga memiliki produksi yang
baik dan lain-lain tetapi kendala dalam budidaya kacang tanah begitu banyak
seperti kendala lahan yang banyak digunakan sebagai perumahan, kendala dari
hama dan penyakit tanaman. Sebenarnya tanaman kacang tanah memiliki sifat yang
tidak rentang serangan karat daun jika digunakan dari varietas yang tahan
terhadap karat daun (Hidayat, dkk, 2004).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Penyiapan Lahan
Untuk Kacang Tanah
Penyiapan lahan merupakan cara
untuk menyiapkan lahan yang akan digunakan dalam proses budidaya tanaman yang
meliputi kegiatan seperti pembukaan lahan, pembuatan bedengan untuk tanaman dan
pembersihan dari gulma. Tujuan dari penyiapan lahan ini adalah untuk membuka
dan membersihkan lahan dari berbagai tanaman yang tidak diinginkan sehingga
dapat digunakan dalam proses budidaya tanaman.
Penyiapan lahan yang harus
diperhatikan adalah dari tanamannya karena jika tanaman yang akan dibudidayakan
jika terdapat gulma disekitar tanaman maka akan dapat berpengaruh dalam proses
pertumbuhan tanaman. Sedangkan dari aspek tanah yang diperhatiakan merupakan
penggunaan lahan sebulum tanaman kacang tanah dibudidayakan karena jika lahan
tersebut digunakan oleh tanaman legume lainnya maka sebaiknya dilakukan
penamban bahan organic karena kacang tanah ini juga dapat berasosiasi dengan
mikroorganisme terutama rhizobium sp.
sehingga jika tanaman sebelumnya adalah kedelai maka perlu penambahan bahan
organic yang dapat menyediakan tanaman berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman karena kebutuhan unsur hara bagi tanaman memiliki perbedaan.
Teknik persiapan lahan untuk tanaman
kacang tanah dilakukan dengan cara pembersihan area yang akan ditanami oleh
kacang tanah, pencangkulan yang dilakukan dapat mencabut akar tanaman yang
tidak diinginkan (gulma) yang berada disekitar areal lahan sehingga lahan
bersih dari berbagai tanaman yang tidak diinginkan dan juga pengukuran lahan
yang akan digunakan karena dapat menghitung jumlah populasi kacang tanah yang
akan digunakan sehingga dapat menghemat biaya dan juga dapat menghemat
penggunaan benih kacang tanah.
3.2.
Pemilihan Benih Kacang Tanah
Benih kacang tanah didapatkan dari
kacang yang dibiarkan sampai tua, kira-kira 100 hari. Buah yang siap dijadikan
benih warnanya kehitaman dan apabila dibuka tidak memiliki selaput pada bagian
dalam cangkang. Setelah benih dipanen, sortasi terlebih dahulu kemudian jemur
selama 4-5 hari. Untuk menjaga kualitasnya, benih kacang tanah sebaiknya
disimpan selama 3-6 bulan saja. Cangkang kacang sebaiknya tidak dikupas selama
masa penyimpanan. Buka cangkang hanya apabila benih akan digunakan. Benih yang
paling baik untuk ditanam adalah benih yang baru.
Adapun Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah
yang baik adalah:
a. Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
b. Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.
c. Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
d. Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
e. Kadar air benih berkisar 9-12 %.
3.3. Pengolahan Tanah Dalam Budidaya
Kacang Tanah Organik
Dalam
budidaya kacang tanah organik,untuk mendapat hasil maksimal, tanah tempat
budidaya kacang tanah harus digemburkan terlebih dahulu dengan dibajak hingga
menjadi butiran halus. Kemudian tambahkan kapur sebanyak 2 ton per hektar.
Campurkan secara merata dengan tanah yang telah dibajak, diamkan selama 2 hari.
Gunakan
pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos sebagai pupuk dasar. Apabila
tersedia, gunakan campuran pupuk kandang dari kotoran ayam dengan kotoran
kambing atau sapi. Campurkan dengan tanah secara merata. Budidaya kacang tanah
bisa dilakukan dengan bedengan atau tanpa bedengan. Bedengan diperlukan apabila
lahan yang digunakan rawan tergenang air. Drainase yang baik diperlukan untuk
menjaga kesehatan tanaman.
Penanaman kacang tanah dilakukan dengan
cara ditugal dengan jarak tanam 25×25 cm. Isi setiap lubang dengan satu butir
benih. Diperlukan sekitar 50 kg benih untuk satu hektar luasan tanam. Setelah
benih ditanam, siram setiap pagi dan sore. Kacang tanah akan berkecambah
setelah 4-7 hari.
3.4. Hama
dan Penyakit pada Kacang Tanah
Hama pada
tanaman kacang tanah yaitu:
a. Uret
Gejala memakan akar, batang bagian bawah dan
polong. Akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: olah tanah dengan baik,
penggunaan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan
intensif, Penggunaan Pestona dengan cara disiramkan ke tanah, jika tanaman
terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.
b. Ulat Penggulung Daun
Gejala daun terlipat menguning, akhirnya
mengering. Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona.
c. Ulat
Grayak (Spodoptera litura)
Gejala ulat memakan epidermis daun dan tulang
secara berkelompok. Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak,
pergiliran tanaman; (2) penyemprotan menggunakan Natural Vitura.
d. Ulat
Jengkal (Plusia sp)
Gejala menyerang daun kacang tanah. Pengendalian:
penyemprotan menggunakan Pestona.
e. Kumbang
Daun
Gejala daun tampak berlubang, daun tinggal
tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2)
penyemprotan menggunakan Pestona.
Penyakit
pada tanaman kacang tanah yaitu:
a. Penyakit layu atau “Omo Wedang”
Penyebab bakteri Xanthomonas solanacearum
(E.F.S.). Gejala: daun terkulai seperti disiram air panas, akhirnya mati. Bila
dipotong tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar
lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian: Pergiliran tanaman,
gunakan varietas yang tahan. Penting melakukan pencegahan menggunakan Natural
GLIO.
b. Penyakit sapu setan
Penyebab Mycoplasma (sejenis virus). Diduga
ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala bunga berwarna hijau tua seperti
daun-daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek, daun-daun kecil
rimbun. Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman
inang dibersihkan (sanitasi lingkungan), menanam tanaman yang tahan, menanggulangi
vektornya menggunakan Pestona atau Natural BVR.
c. Penyakit Bercak Daun
Penyebab : Jamur Cercospora personata dan
Cercospora arachidicola. Gejala: timbul bercak-bercak berukuran 1-5 mm,
berwarna coklat dan hitam pada daun dan batang. Pengendalian: dengan
menggunakan Natural GLIO di awal tanam sebagai tindakan pencegahan.
d. Penyakit Gapong
Penyebab: diduga Nematoda. Gejala: Polong
kosong, juga bisa busuk. Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari
nematodanya.
e. Penyakit Sclerotium
Penyebab: cendawan Sclerotium rolfsii. Gejala:
tanaman layu. Pengendalian: gunakan varietas yang resisten, air jangan sampai
menggenang, membakar tanaman yang terserang cendawan. Pencegahan: gunakan
Natural GLIO pada awal tanam
f. Penyakit Karat
Penyebab: cendawan Puccinia arachidis Speg.
Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna
karat). Daun gugur sebelum waktunya. Pengendalian: gunakan varietas yang
resisten, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. Pencegahan: gunakan
Natural GLIO pada awal tanam.
3.5. Perawatan dan Pemupukan Kacang Tanah
Kacang tanah sudah tumbuh serempak setelah satu minggu dan
mulai berbunga pada umur 20 hari dan berlanjut hingga umur 75 hari. Hanya bunga
yang keluar diatas umur 30 hari yang akan menjadi polong. Setelah terjadi
penyerbukan dan pembuahan, akan tumbuh ginofor atau bakan buah pada hari ke-3
sampai ke-4. Kemudian ginofor tersebut akan menuju dan menembus tanah untuk
membentuk polong.
Perawatan yang diperlukan pada saat tanaman berbunga antara lain,
pemberian pupuk tambahan. Sebaiknya tambahkan pupuk yang banyak mengandung
posfor, supaya buahnya bagus dan banyak. Selain itu, lakukan penyiangan dan
pembubunan tanah sehingga menutupi akar, batang dan daun bagian bawahnya. Hal
ini bertujuan untuk memperbanyak biji.
3.6. Panen Budidaya Kacang Tanah
Kacang tanah dipanen pada umur 90 hari
setelah tanam. Ciri-ciri fisik kacang tanah siap panen antara lain batangnya
mengeras, daun mulai menguning dan berguguran. Selain itu kita juga bisa
mengambil sampling dan memeriksa secara langsung apakah bijinya sudah terisi
penuh atau tidak.
BAB 1V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dalam budidaya kacang tanah (Arachis hypogaea L) hal-hal yang
harus diperhatikan adalah : Memperhatikan syarat utama pertumbuhan atau faktor
yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah, baik iklim, cuara
hujan, media tanam (jenis tanah, kandungan Unsur pH, kadar air serta unsur hara
didalamnya) maupun ketinggian tempat.
Adapun Teknik atau pedoman dalam
budidaya Kacang tanah, (Arachis hypogaea L) adalah :
a. Pembibitan
(persyaratan benih atau memilih bibit
yang berkualitas)
b.
Pengolahan Media Tanam (persiapan dan pembukaan
lahan, pembentukan bedengan pengapuran, dan pemberian pupuk)
c. Teknik
Penanaman (penentuan pola tanam, pembuatan lubang tanam, Perendaman Benih,
serta cara penanaman)
d. Pemeliharaan
Tanaman (Penyulaman, Penyiangan dan Pembumbunan, Pengairan dan Penyiraman,
Pemeliharaan Lain)
e. Pemberatasan
Hama dan Penyakit dan
f. Panen
4.2. Saran
Penulis
menyadari bahwa pada makalah ini memiliki banyak kekurangan, sehingga untuk
menambah wawasan pembaca disarankan agar menambah referensi dari sumber lain.
6 komentar:
terimakasi atas makalahnya...
izin jadikan sumber...
daftar pustakanya mana?
mana pustakax
Iya kak daftar pustakanya mana nih?
terimakasih
daftar pustaka mana
Posting Komentar